Industri kuliner merupakan salah satu bisnis yang terus mengalami perkembangan pesat di Indonesia. Karena makanan dan minuman adalah kebutuhan dasar dari setiap manusia, maka akan selalu ada permintan untuk berbagai jenis hidangan.
Dengan potensi keuntungan bisnis kuliner yang besar, menjalankan bisnis kuliner juga tentunya penuh dengan tantangan, khususnya dalam hal mengelola keuangan. Setiap pelaku usaha memerlukan strategi keuangan yang efektif untuk dapat meningkatkan keberhasilan usahanya.
Didalam artikel berikut ini, kita akan mendapatkan beberapa tips dan trik penting untuk mengelola keuangan bisnis kuliner, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Membuat rencana anggaran
Untuk bisa mengelola keuangan bisnis kuliner dengan baik, tentunya diperlukan perencanaan keuangan yang baik dan terperinci. Dengan langkah pertama membuat rencana anggaran ini akan membantumu untuk mengindentifikasi semua biaya-biaya yang diperlukan terkait bisnis kulinermu.
Diantara biaya-biaya yang termasuk adalah biaya sewa lokasi dan tempat, pembelian peralatan dapur dan tempat makan, pemesanan bahan-bahan baku, pembayaran gaji dan upah karyawan, pengurusan legalitas bisnis, biaya administrasi dan operasional sehari-hari, dan lain sebagainya.
Selain biaya-biaya diatas, perencanaan yang baik juga perlu mencakup proyeksi pendapatan yang diinginkan berdasarkan dengan penjualan harian, mingguan, dan bulanan. Pastikan setiap detailnya biayanya tetap realistis.
Dengan perencanaan keuangan yang matang, makan kamu akan dapat mengendalikan pengeluaran dan mempersiapkan dana yang cukup untuk menghadapi perubahan situasi dan keadaan darurat. Dengan target pendapatan yang telah dibuat juga, kamu dapat memaksimalkan pekerjaan untung meraih target yang diinginkan selagi mengukur kinerja bisnis kuliner terhadapt target tersebut.
2. Monitoring pemasukan dan pengeluaran
Setelah membuat perencanaan keuangan dengan baik, selanjutnya penting bagi kamu untuk terus melakukan pemantauan atas pemasukan dan pengeluaran. secara teratur. Pastikan kamu memiliki sistem pencatatan yang akurat untuk membantumu melacak semua pemasukan dan pengeluaran setiap harinya. Jangan lupa untuk menyimpan seluruh bukti transaksi dengan rapih dan sesuai urutan supaya mudah untuk diakses jika suatu saat diperlukan.
Kebanyakan transaksi saat ini sudah menerapkan sistem cashless, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kamu akan menerima uang tunai. Maka dari itu buatlah juga kebijakan mengenai penanganan uang tunai tersebut.
Selanjutnya, meskipun bisnis kuliner ini adalah milikmu sendiri, pemisahan rekening bank pribadi dan bisnis tetap perlu dilakukan. Hal ini penting untuk mencegah penyalahgunaan dana dan dapat memudahkanmu dalam memantau kinerja keuangan bisnis kuliner.
3. Pengelolaan stok bahan baku
Bahan baku merupakan biaya pengeluaran terbesar dalam berjalannya bisnis kuliner. Oleh karena itu, diperlukan sistem manajemen stok yang baik untuk dapat mengelola pengeluaran biaya dalam bahan baku dengan efisien. Pastikan untuk memiliki daftar dan catatan lengkap terkait semua bahan baku yang diperlukan.
Catatan pengelolaan stok tersebut harus meliputi jumlah bahan tersedia, tanggal pembelian, tanggal kadaluarsa, serta riwayat penggunaan bahan baku. Selain itu, maksimalkan biaya pengeluaran bahan baku dengan bekerjasama dengan supplier-supplier yang dapat memberikan harga terjangkau dengan kualitas bahan. Manajemen stok bahan baku yang baik penting untuk membantumu meminimalisir pengeluaran dan menghindari pemborosan dalam jangka panjang.
4. Pengelolaan utang dan kredit
Saat menjalankan suatu bisnis kuliner, sering kali kita diharuskan untuk mengajukan pinjaman dan pembiayaan kepada pihak lain karena dihadapkan dengan kebutuhan dana tambahan untuk mengembangkan dan mengoperasikan usaha.
Namun, sebelum memutuskan untuk mengajukan pembiayaan tambahan, penting untuk memahami dengan jelas kontrak dan konsekuensi dari pinjaman yang kamu ambil dan mempertimbangkannya dengan matang.
Selanjutnya, pastikan untuk membayar cicilan tepat waktu setiap bulannya. Pertimbangkan juga untuk memilih lembaga yang menyediakan jangka waktu panjang dan biaya bunga yang rendah dari lembaga perbankan atau keuangan terbaik.
5. Mempersiapkan dana darurat
Seperti halnya keuangan pribadi, dalam keuangan bisnis juga perlu untuk memiliki dana tabungan. Karena terkadang sebuah bisnis kuliner dapat dihadapkan dengan situasi darurat dan hal-hal diluar dugaan, seperti kerusakan peralatan, penurunan dalam penjualan, dan lain sebagainya. Maka dari itu, jangan lupa untuk menyisihkan pendapatanmu setiap bulannya untuk menyiapkan dana darurat.
6. Mengoptimalkan pajak
Pemenuhan kewajiban membayar pajak merupakan bagian penting bagi setiap pelaku usaha bisnis yang patuh regulasi. Oleh karena itu, kamu perlu memiliki pemahaman yang baik terkait pajak sehingga dapat mengoptimalkan kewajiban pembayarannya. Terdapat berbagai cara yang bisa kamu pelajari untuk dapat mengurangi beban pajak, salah satunya dengan memanfaatkan potongan pajak yang terdapat untuk bisnis makanan dan minuman.
Untuk dapat mengoptimalkan beban pajak ini maka pertimbangkanlah untuk mempekerjakan atau bekerjasama dengan seorang akuntan pajak yang berpengalaman sehingga kamu dapat memanfaatkan setiap peluangnya. Hal ini dapat membantumu menghemat pengeluaran dan menjaga keuangan bisnis kuliner agar tetap dalam kondisi sehat.
7. Pelatihan pengelolaan keuangan untuk karyawan
Memiliki pemahaman pengelolaan keuangan yang baik bisnis kuliner bukan hanya kewajiban pemilik bisnis, namun juga kewajiban seluruh karyawan, khususnya bagi karyawan yang dalam pekerjaan sehari-harinya berhubungan langsung dengan uang.
Pemahaman pengelolaan keuangan ini tidak hanya terkait dengan kebijakan penangan uang tunai yang telah dibahas pada poin sebelumnya, namun kamu juga perlu memberikan edukasi kepada karyawanmu terkait pentingnya pengelolaan keuangan yang baik bagi bisnis kuliner dan bagaimana tata caranya.
Dengan cara ini karyawan akan lebih terlatih untuk menyadari pentingnya efisiensi dan penghematan hingga dapat membantumu mengidentifikasi permasalahan keuangan lebih dini.
8. Berinvestasi dalam teknologi
Di zaman modern ini sudah tersedia banyak pilihan aplikasi yang akan memudahkan kehidupan dan pekerjaan, termasuk dalam mengelola keuangan dan bisnis kuliner. Terdapat beberapa perangkat lunak yang khusus dirancang untuk meringankan pekerjaan para pelaku usaha, seperti aplikasi akutansi, pelacak penjualan, pengelolaan inventaris, dan lain sebagainya.
Platform penyedia pesanan makanan online juga perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya karena platform tersebut dapat menjadi sumber pendapatan tambahan. Namun perlu diketahui terdapat beberapa aplikasi gratis namun hanya menyediakan fitur terbatas sehingga untuk dapat menggunakan fitur lainnya yang kamu butuhkan, kamu perlu membayar dan berlangganan.
Investasikanlah pendapatan bisnis kulinermu untuk dapat memaksimalkan penggunaan teknologi yang dibutuhkan. Dengan banyaknya pilihan aplikasi yang ada, jangan lupa untuk mempertimbangkan dengan baik aplikasi apa yang ingin kamu butuhkan beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
9. Evaluasi dan penyesuaian rutin
Untuk dapat membangun sistem pengelolaan keuangan yang baik maka kamu perlu untuk melakukan evaluasi kinerja dan penyesuaian strategi secara rutin. Lewat langkah ini, kamu dapat mengidentifikasi area-area pengeluaran yang perlu atau dapat dilakukan penghematan, meninjau kembali target keuangan dan realisasinya, serta menganalisis kinerja keseluruhan bisnis kuliner.
Jangan lupa untuk selalu terbuka terhadap masukan-masukan serta saran dari siapapun, baik karyawan maupun pelanggan. Dengan evaluasi dan penyesuaian yang dilakukan secara rutin, kamu dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan bisnismu.
Memiliki sistem manajemen keuangan yang baik merupakan kunci untuk kesuksesan sebuah bisnis kuliner. Dengan cara-cara yang telah dijabarkan diatas, kamu akan dapat selalu memantau dan memastikan keberlanjutan bisnismu. Disiplin atas pengelolaan keuangan dan kebijakan yang berlaku akan membantumu meraih kesuksesan jangka panjang bagi bisnis kulinermu di industri yang kompetitif ini.