Makanan merupakan bagian yang tak bisa terpisahkan dari kehidupan sehari-hari seluruh penduduk Indonesia. Hal ini menjadikan industri kuliner peluang yang besar bagi para pengusaha dan terus mengalami pertumbuhan pesat. Salah satu faktor keberhasilan dari sebuah bisnis kuliner ada pada kualitas rasa dari setiap produk makanan dan minuman yang disajikan.
Namun, kualitas rasa tersebut juga tentunya dipengaruhi oleh kualitas pada bahan baku yang digunakan. Oleh karena itu, penting bagi sebuah bisnis kuliner untuk dapat memilih supplier bahan baku dengan tepat. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas dari setiap produk yang kamu jual serta mengoptimalkan efisiensi operasional bisnis kuliner.
Dalam artikel ini, kita akan mencari tahu langkah-langkah tepat untuk mementukan supplier bahan baku sesuai dengan kebutuhan bisnis kuliner milikmu, yaitu sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan bahan baku
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam memilih supplier adalah dengan mengindentifikasi kebutuhan bahan baku dengan spesifik. Setiap bisnis kuliner menyajikan berbagai jenis produk makanan dan minuman yang berbeda-beda. Maka dari itu buatlah daftar bahan-bahan dari setiap menu yang ada beserta jumlah yang dibutuhkan.
Kemudian kategorikan bahan-bahan yang kamu butuhkan tersebut sesuai dengan jenisnya. Contoh kategori bahannya bisa dibuat menjadi bahan daging, hasil laut, sayuran, buah-buahan, rempah-rempah dan bahan kering seperti bumbu dan tepung. Dengan mengetahui secara detail dan lengkap setiap bahan baku yang kamu butuhkan maka kamu akan lebih mudah menemukan supplier yang tepat.
2. Lokasi supplier
Lokasi juga berperan penting dalam menentukan supplier bahan baku yang tepat. Semakin dekat lokasi supplier dengan lokasi bisnis kuliner, maka proses pengadaan bahan baku akan semakin mudah dan efisien. Besaran jarak antara lokasi bisnis kuliner dengan lokasi supplier akan mempengaruhi beberapa hal, seperti biaya ongkos kirim dan transportasi, durasi pengiriman, serta kemudahan pemantauan kualitas dari bahan baku yang dipesan.
Di Indonesia terdapat berbagai pilihan supplier, namun tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua bahan baku bisa didapatkan dari lokasi yang sama dan hanya bisa diperoleh dari wilayah-wilayah tertentu. Oleh karena itu lakukanlah penyesuaian strategi dalam hal pengiriman, penanganan logistik, dan ketersediaan stok.
3. Periksa kualitas bahan baku
Bahan baku berkualitas adalah kunci utama dalam setiap menu makanan dan minuman yang kamu sajikan dan tidak dapat ditoleransi. Selain untuk menjaga kualitas hidangan, menggunakan bahan baku berkualitas juga penting untuk memastikan keamanan pangan untuk dikonsumsi. Terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam memeriksa kualitas bahan baku, diantaranya sebagai berikut:
a. Bentuk dan tampilan bahan baku
Bentuk dan tampilan dari setiap bahan harus diperhatikan, terutama untuk bahan-bahan segar seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan beragam jenis daging. Pastikan setiap bahan baku tersebut terlihat segar dan baik tanpa tanda-tanda kebusukan dan tidak berbau aneh.
b. Rasa bahan baku
Cobalah rasa dari setiap bahan baku yang akan kamu gunakan untuk mengetahui kualitasnya terhadap produk hidanganmu. Ajukanlah sampel produk kepada supplier untuk dapat melakukan perbandingan dan evaluasi rasa.
c. Kebersihan
Kebersihan juga merupakan hal yang penting untuk menjaga kualitas bahan baku. Kunjungilah lokasi supplier untuk melihat secara langsung kondisi penyimpanan dan pengolahan bahan baku. Tidak cukup sampai disitu, kebersihan pada saat pengiriman bahan baku juga perlu untuk diperhatikan.
d. Sertifikat dan legalitas
Pastikan supplier yang kamu pilih telah memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan izin edar maupun sertifikat halal. Terutama jika bahan baku tersebut merupakan bahan daging yang harus disembelih sesuai dengan ketentuan agama Islam untuk menjaga kehalalannya.
4. Perhatikan harga
Harga bahan baku merupakan faktor penting dalam menentukan supplier karena hal ini akan mempengaruhi pengeluaran dari keuangan bisnis kuliner. Namun, meminimalisir pengeluaran bukan berarti mengorbankan kualitas bahan baku dan pelayanan yang diberikan. Jangan serta merta memilih supplier dengan harga terendah, karena bisa jadi dengan harga yang sedikit lebih tinggi kamu akan mendapatkan kualitas bahan baku terbaik dengan pelayanan yang sepadan. Kemudian jangan ragu untuk melakukan negosiasi harga dengan supplier, terlebih jika kamu berencana untuk menjadi pelanggan setia yang selalu membeli dengan jumlah besar dalam waktu yang rutin.
5. Pengelolaan stok supplier
Ketiadaan bahan baku dapat menjadi masalah besar dalam perjalanan bisnis kuliner. Maka dari itu, pastikan supplier kamu akan kamu pilih sanggup dan konsisten untuk memenuhi setiap kebutuhan bahan baku yang diperlukan oleh bisnis kuliner. Cari tahu sejauh mana kemampuan supplier dalam mengelola dan menjaga kualitas dari bahan baku, cara supplier menghadapi fluktuasi permintaan, hingga perencanaan untuk hal-hal darurat seperti keterlambatan pengiriman dan sebagainya. Hal ini penting untuk diketahui supaya aktivitas bisnis kuliner milikmu tidak terhambat akibat kehabisan stok bahan baku.
6. Pelayanan terhadap pelanggan
Memiliki sistem pelayanan yang baik merupakan aset berharga dalam membangun hubungan antara supplier dengan para pengusaha kuliner sebagai pelanggan. Masalah dalam pengiriman, perubahan kualitas bahan baku, dan situasi darurat lainnya merupakan masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi. Pastikan supplier yang akan kamu pilih memiliki kontak yang mudah dihubungi kemudia perhatikan seberapa responsif dan cepat pelayanan yang diberikan supplier ketika dihadapkan dengan masalah-masalah pelanggan tersebut.
7. Kebijakan pengiriman dan pembayaran
Pastikan supplier pilihanmu memiliki kebijakan yang jelas terkait dengan pengiriman dan pembayaran. Sebagai pelanggan, kamu perlu mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan pesananmu, estimasi biaya dan durasi pengiriman, dan ketersediaan opsi-opsi pengiriman lainnya seperti opsi yang lebih menghemat biaya dan opsi pengiriman cepat ketika diperlukan. Kemudian, perjanjian dan persyaratan pembayaran juga perlu dipahami dengan baik, seperti jangka waktu pembayaran, denda keterlambatan, biaya tambahan, hingga jaminan kualitas bahan baku.
8. Kunjungan dan hubungan dengan supplier
Sebelum membuat keputusan akhir terkait pemilihan supplier yang tepat ini, luangkanlah sedikit waktu untuk dapat mengunjungi fasilitas supplier jika memungkinkan. Dari kunjungan ini kamu akan dapat mengetahui proses di lapangan secara langsung, mulai dari proses pengolahan bahan baku, pengendalian kualitas, dan penerapan kebersihan. Informasi tersebut dapat membantu kamu untuk mengambil keputusan yang tepat.
Kunjungan ini juga akan membantumu membangun hubungan yang baik dengan supplier karena kamu dapat mengenal lebih jauh secara langsung. Pastikan untuk tetap menjaga komunikasi yang baik untuk menghindari masalah dan juga untuk memastikan bahwa kebutuhan bahan baku bisnis kuliner selalu terpenuhi. Kerjasama jangka panjang seperti ini akan sama-sama menguntuntungkan kedua belah pihak.
9. Mempersiapkan supplier cadangan
Setelah mendapatkan supplier yang tepat dan sesuai dengan bisnis kuliner yang kamu jalankan, jangan lupa mempertimbangkan untuk menyiapkan cadangan supplier kedepannya. Masalah dan keadaan darurat bisa terjadi diluar pengetahuan kita. Oleh karena itu, penting untuk selalu mempersiapkan cadangan untuk mengantisipasi hal tersebut.
Menentukan supplier bahan baku yang tepat merupakan kunci dari keberhasilan bisnis kuliner dalam menjaga kualitas setiap hidangan. Dengan mengindentifikasi bahan baku yang dibutuhkan, kualitas bahan baku terbaik, harga dan lokasi supplier yang sesuai, dan membina hubungan yang baik dengan supplier maka bisnis kuliner milikmu akan mampu bertahan dan berkelanjutan. Semoga dengan menerapkan langkah-langkah diatas dapat membantumu dalam mengembangkan bisnis kuliner dan terus memberikan kepuasan terhadap pelanggan.