Mengatasi Perubahan Harga Bahan Baku Untuk Bisnis Kuliner

Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis kuliner telah menjadi salah satu sektor yang mengalami perkembangan pesat di Indonesia. Ditengah persaingan yang ketat dalam industri ini, terdapat juga beberapa tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para pelaku bisnis kuliner, salah satu diantaranya adalah permasalahan fluktuasi harga bahan baku.

Perubahan harga yang tidak stabil pada bahan-bahan seperti minyak, rempah-rempah, dan sebagainya dapat berdampak signifikan terhadap keuangan dan keuntungan bagi bisnis kuliner. Di satu sisi pelaku bisnis kuliner ingin terus menyajikan makananan dan minuman berkualitas dengan harga yang terjangkau dan selalu sama, namun perubahan harga bahan baku mengharuskan pelaku usaha kuliner untuk mengorbankan salah satunya.

Berikut ini adalah berbagai cara yang bisa dipertimbangkan untuk menghadapi perubahan harga bahan baku bagi pengusaha kuliner:

1. Diversifikasi dan inovasi menu

Melakukan diversifikasi menu merupakan salah satu cara terbaik untuk mengatasi perubahan harga bahan baku bagi pengusaha kuliner. Diversifikasi menu dalam artiannya adalah bisnis kuliner tidak hanya bergantung pada satu jenis hidangan atau hanya menggunakan satu jenis bahan baku tunggal saja.

Namun bisnis kuliner juga memiliki beragam pilihan menu sehingga harga jual setiap makanan dan minuman yang disajikannya dapat dilakukan penyesuaian, meskipun harga bahan bakunya terus mengalami fluktuasi. Tidak hanya itu, diversifikasi menu juga dapat membantumu untuk menarik lebih banyak pelanggan karena bisnis kuliner tersebut menyediakan berbagai menu variatif sehingga minat pelanggan juga meningkat.

Inovasi dalam setiap menu masakan juga membantumu dalam menghadapi kenaikan harga bahan baku karena kamu tidak akan bergantung pada bahan baku tertentu saja. Kamu dapat berkreasi pada makanan dan minuman yang disajikan pada bisnis kuliner dengan mengganti bahan baku yang langka maupun mahal dengan alternatif yang lebih mudah terjangkau. Kamu juga dapat menciptakan jenis hidangan baru dengan bahan baku yang lebih murah namun tetap berkualitas. Sebagai contoh kamu bisa menggunakan ayam atau ikan sebagai alternatif yang lebih terjangkau dari daging sapi, dan lain sebagainya.

2. Kontrak pembelian bahan baku jangka panjang

Dalam menjalin hubungan bisnis dengan supplier bahan baku, pertimbangkanlah untuk membuat kontrak pembelian dalam suatu periode waktu jangka panjang. Dengan adanya kontrak perjanjian maka kedua belah pihak pelaku bisnis kuliner dan supplier bahan baku menyepakati untuk memberlakukan harga bahan baku yang telah ditetapkan pada periode waktu yang telah ditentukan.

Hal ini akan menjaga harga bahan baku dari perubahan naik turun harga yang tiba-tiba terjadi. Namun sebelum membuat kontrak seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perlu dipastikan bahwa kamu telah memilih supplier yang terpercaya, bereputasi baik, dan tidak berpotensi melanggar perjanjian. Selain itu, pastikan juga bahwa setiap ketentuan yang dicantumkan sudah jelas, detail, dan dipahami oleh kedua belah pihak.

3. Bekerjasama dengan supplier lokal

Pertimbangkanlah untuk bekerjasama dengan para pengusaha lokal sebagai pemasok bahan baku. Menggunakan bahan-bahan lokal dapat menjadi pilihan yang tepat karena harga bahan baku lokal cenderung lebih stabil dan tidak terpengeruh oleh fluktuasi global.

Tidak hanya membantu untuk mengatasi perubahan harga, namun dengan menggunakan bahan baku lokal berarti kamu peduli terhadap sesama pengusaha dan juga turut mendukung dan terhadap perekonomian lokal. Selain itu, supplier lokal juga dapat membantumu dengan menemukan bahan baku terjangkau namun tetap berkualitas lainnya yang kamu butuhkan dari koneksi yang mereka miliki dengan produsen bahan baku lainnya.

4. Manajemen stok bahan baku yang efisien

Memiliki sistem manjemen stok bahan baku yang efisien tentunya juga penting dalam mengatasi perubahan harga bahan baku. Dengan adanya manajemen stok bahan baku yang baik maka kamu dapat selalu memantau persediaan bahan baku dengan teliti untuk menghindari pemborosan dan mencegah bahan baku terbuang sia-sia.

Selain itu, manajemen stok yang efisien juga dapat menjadi bahan pertimbangan yang membantumu dalam mengambil keputusan tepat saat terjadinya fluktuasi bahan baku. Hal ini penting supaya kamu dapat menghindari pembelian bahan baku dalam jumlah besar pada bahan yang tidak terlalu diperlukan.

5. Perencanaan harga yang fleksibel

Buatlah perencanaan perubahan harga jual yang bisa digunakan ketika terjadinya perubahan harga bahan baku sehingga memungkinkan kamu untuk melakukan penyesuaian pendapatan dan keuntungan. Rencana fleksibilitas harga jual ini tidak mesti digunakan setiap kali terdapat perubahan harga bahan baku, namun rencana ini dibuat sebagai strategi cadangan yang dapat diterapkan saat diperlukan.

Sebagai contohnya perubahan harga jual dapat diterapkan pada menu-menu musiman ketika harga bahan baku cenderung naik. Kemudian pada hari dimana harga bahan baku stabil kamu bisa menggunakan harga jual normal maupun menambahkan tawaran harga promo dan diskon untuk menarik pelanggan yang lebih banyak.

6. Monitoring pasar dan kompetitor

Untuk dapat mengatasi perubahan harga bahan baku dengan baik tentunya kamu memerlukan pemahaman yang baik terkait pasar serta melakukan monitoring pasar secara rutin. Dengan begitu kamu dapat memantau perubahan harga di pasaran lewat, mengetahui tren harga bahan baku, serta memahami faktor-faktor yang menyebabkan perubahan harga. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor eksternal seperti cuaca, perubahan kebijakan pemerintah, hingga kejadian global.

Selain menganalisis keadaan pasar, kamu juga perlu menganalisis kompetitor bisnis kuliner lainnya untuk mempelajari cara mereka bertahan dalam perubahan harga bahan baku ini. Mempelajari tindakan yang dilakukan pesaing dapat memberikanmu wawasan dan strategi baru. Selanjutnya kamu bisa mengembangkan ide-ide yang ada dengan lebih kreatif lagi untuk menjalankan bisnis kuliner milikmu.

7. Menyusun anggaran dengan tepat

Dalam bisnis kuliner, penyusunan anggaran perlu dibuat dan disusun sedemikian rupa. Penting untuk selalu memperhitungkan semua biaya yang dikeluarkan seperti biaya bahan baku, biaya upah karyawan, biaya sewa, dan biaya lainnya.

Dengan memiliki anggaran yang tepat maka akan lebih mudah bagi kamu untuk mengindentifikasi area-area pengeluaran yang dapat dikurangi sebagai kompensasi ketika terjadi kenaikan harga bahan baku. Mempersiapkan dana cadangan atau dana darurat sebelumnya juga penting dan dapat digunakan untuk situasi kenaikan harga bahan baku seperti ini supaya kamu tidak perlu memangkas pengeluaran lainnya.

8. Menjaga kualitas dan porsi

Pastikan kamu tetap menjaga kualitas dan porsi dari setiap makanan dan minuman yang kamu sajikan. Meskipun harga bahan baku sedang mengalami kenaikan, namun jangan sampai kualitas yang dikorbankan. Apabila kualitas makanan dan minuman yang kamu sajikan tetap konsisten, maka pelanggan akan tetap loyal pada bisnis kuliner dan dapat menerima jika kamu memberlakukan kenaikan harga pada setiap menu. Hal ini karena pelanggan telah mengetahui konsistensi kelezatan makanan yang kamu sajikan.

9. Evaluasi menu secara berkala

Setiap bisnis kuliner baik yang berskala besar maupun kecil perlu melakukan evaluasi pada setiap menu yang disajikan secara berkala. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi makanan atau minuman apa saja yang kurang diminati pelanggan dan kurang menguntungkan, terutama jika bahan baku yang digunakan pada menu tersebut tergolong mahal.

Tentukanlah periode evaluasi menu, seperti setiap triwulan, kuartal, atau semester. Lalu kamu bisa menghapus menu tersebut dari menu dan menggantikannya dengan menu yang lebih baik dan menguntungkan.

10. Pelajari pola perubahan harga

Perubahan bahan baku selalu terjadi pada suatu jangka tertentu. Kamu dapat mempelajari perubahan harga bahan baku yang sudah ada sebelumnya untuk memperkirakan perubahan harga bahan baku yang akan datang. Cari tahu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan harga, waktu-waktu apa saja yang sering terjadi perubahan harga.

Dengan mempelajari hal-hal tersebut kamu akan dapat mempersiapkan bisnis kuliner milikmu dengan lebih baik lagi dengan strategi jangka panjang yang matang dan tepat. Perubahan bahan baku merupakan tantangan yang wajar dan pasti terjadi dalam industri bisnis kuliner di Indonesia. Terkadang perubahan ini tidak hanya terjadi pada kenaikan harga, namun juga bisa turun kembali setelahnya.

Oleh karena itu, kamu perlu ingat untuk tidak panik dan mengambil langkah terburu-buru ketika hal ini terjadi. Karena pada akhirnya keputusan impulsif seperti itu dapat merugikan bisnis kuliner dalam jangka panjang. Semoga artikel diatas dapat membantumu untuk menghadapi perubahan harga bahan baku pada bisnis kuliner ya!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *