Indonesia merupakan surga kuliner dan ladang usaha bagi para pebisnis kuliner berkat kekayaan budaya dan ragam masakannya yang melimpah dan menggoda selera. Munculnya beragam jenis restoran, kafe, dan warung makan dengan pilihan makanan dan minuman yang bervariasi mencerminkan peluang eksplorasi yang luas untuk para pelaku usaha kuliner. Di zaman modern ini kita juga dapat menemukan berbagai jenis model usaha bisnis kuliner dengan inovasi menunya yang beragam di seluruh Indonesia.
Dalam artikel kali ini, kita akan menggali lebih dalam tentang ragam model bisnis kuliner di Indonesia yang dapat digolongkan berdasarkan konsep kepemilikannya dan model operasionalnya. Yuk kita simak bersama-sama!
Bagian 1: Jenis Bisnis Kuliner Berdasarkan Konsep Dasar
Terdapat tiga konsep awal yang dapat dipertimbangkan saat memulai bisnis kuliner, diantaranya adalah independen, franchise, dan kemitraan. Adapun penjelasan lengkap dari ketiganya adalah sebagai berikut:
1. Bisnis kuliner independen
Bisnis kuliner independen merupakan konsep bisnis kuliner yang dimiliki dan dijalankan secara mandiri oleh seorang individu maupun kelompok usaha tanpa adanya bantuan dan afiliasi dengan merek dan perusahaan lainnya. Konsep bisnis kuliner ini memiliki sistem yang paling fleksibel karena pemilik bisnis memiliki kendali penuh atas pengoperasian bisnis kuliner secara keseluruhan.
Mulai dari konsep bisnis kuliner, penentuan menu dan produk yang disajikan, manajemen staf, operasional harian, hingga pelayanan yang diberikan semuanya dibuat berdasarkan kreativitas dari pemilik bisnis kuliner tersebut. Karena konsep bisnis kuliner ini dibangun dari nol oleh pemiliknya, maka dari itu diperlukan tenaga ekstra untuk membangun citra brand-nya sendiri sejak awal berdirinya bisnis kuliner.
2. Franchise
Bisnis kuliner franchise adalah model bisnis dimana seorang pelaku usaha membeli hak dan izin untuk menjalankan usaha dari pemilik merek sesuai dengan merek, resep, dan sistem operasional yang telah berlaku. Pelaku usaha yang membeli hak disebut Francishee, sedangkan pemilik merek disebut Franchisor.
Tidak seperti konsep bisnis kuliner independen yang fleksibel, dalam konsep bisnis franchise pelaku usaha harus mengikuti standar dan prosedur yang ditetapkan untuk terus mempertahankan kualitas dan konsistensi merek. Diantara contoh bisnis kuliner franchise adalah Sabana, Mixue, Kopi Kenangan, dan lain sebagainya.
Kelebihan dari bisnis kuliner franchise adalah merek yang sudah besar dan terkenal di pasaran sehingga lebih mudah dalam pemasaran dan menarik pelanggan. Namun, biaya yang diperlukan untuk membeli bisnis kuliner franchise cukup tinggi dan perlu membayar biaya royalti setiap bulannya.
3. Kemitraan
Bisnis kuliner kemitraan dapat dikatakan sebagai gabungan dari konsep independen dan franchise. Dalam bisnis kuliner kemitraan, kamu sebagai pelaku usaha akan memulai bisnis kuliner dengan membeli hak penjualan dari suatu bisnis. Hal ini mencakup merek, resep, produk, dan lisensi penjualan.
Namun bedanya dalam bisnis kuliner kemitraan ini kamu tidak terikat dengan kewajiban membayar royalti setiap bulannya sehingga keuntungan yang didapatkan akan menjadi milik pelaku usaha sepenuhnya. Diantara contoh bisnis kuliner kemitraan adalah PT Master Kuliner Indonesia. Jika kamu bergabung menjadi mitra, kamu bisa memulai usaha bisnis kuliner dengan biaya yang murah dan terjangkau dengan pilihan produk yang menarik dan kekinian.
Selain itu, dengan biaya modal awal yang kamu bayarkan, kamu juga akan mendapatkan paket penjualan lengkap termasuk peralatan penjualan, bahan baku, materi promosi, hingga pelatihan dan bimbingan untuk terus mengembangkan bisnis kuliner. Ayo bergabung menjadi mitra di PT Master Kuliner Indonesia!
Bagian 2: Jenis Bisnis Kuliner Berdasarkan Model Operasional
Berikut ini adalah beberapa model operasional bisnis kuliner di Indonesia. Setiap model bisnis dibawah ini dapat dilakukan dengan konsep independen, franchise, maupun kemitraan.
1. Restoran
Restoran adalah jenis model bisnis kuliner yang paling umum ditemukan. Pada umumnya, restoran menyajikan makanan dengan menu lengkap dan beragam serta menyediakan ruang makan yang nyaman untuk pelanggan.
Terdapat beberapa restoran yang berfokus untuk menyediakan menu-menu masakan dari negara tertentu, seperti restoran jepang yang khas dengan ramen dan ocha, restoran korea yang menyediakan kimchi disetiap menunya, dan restoran Itali dengan menu khas pizza dan pasta sebagai ciri khasnya.
Terdapat juga restoran yang menyediakan suasana yang lebih formal dan tenang seperti restoran fine dining. Fokus utama dari sebuah restoran adalah memberikan pengalaman makan yang nyaman dan memuaskan bagi pelanggan dengan pelayanan yang maksimal.
2. Kafe
Kafe merupakan model bisnis yang paling diminati saat ini, terutama bagi para kawula muda. Dengan pembawaan lingkungan yang nyaman dan tampilan yang unik, kafe menjadi tempat yang cocok bagi pelanggan yang ingin bersantai, nongkrong bersama teman, atau bekerja sekalipun.
Yang menjadi ciri khas dari suatu kafe adalah tersedianya berbagai pilihan minuman kopi yang beragam, seperti americano, latte, cappucino, hingga es kopi susu gula aren yang kekinian saat ini.
Tidak hanya kopi, beberapa kafe juga menyediakan beragam minuman teh sebagai alternatif. Selain kopi dan teh, sebuah kafe biasanya juga menyediakan menu makanan ringan seperti roti, cookies, french fries, dan lainnya sebagai pelengkap ngopi dan ngeteh.
3. Warung Makan
Warung makan adalah sebuah tempat makan sederhana yang sangat populer di kalangan penduduk Indonesia. Menyajikan menu hidangan lokal rumahan membuat warung makan sangat mudah ditemukan disekitar daerah tempat tinggal kita.
Kemudian dengan harga setiap menunya yang lebih terjangkau membuat warung makan menjadi tempat makan favorit untuk orang-orang dengan budget sedikit atau ingin berhemat saat makan. Warung makan lebih akrab di telinga orang Indonesia dengan sebutan warteg atau kantin. Pada dasarnya, warung makan memiliki model operasional yang sama dengan sebuah restoran namun dengan skala yang lebih kecil dan lebih sederhana.
4. Toko Makanan
Berbeda dengan tiga model bisnis kuliner sebelumnya yang menyajikan makanan dan minuman secara langsung beserta tempat untuk menyantapnya, sebuah toko makanan lebih berfokus menjual produk makanan dalam kemasan yang bisa dibawa pulang atau disantap di tempat lain dan perjalanan.
Diantara contoh toko makanan adalah toko roti dan kue, toko oleh-oleh khas daerah, toko makanan ringan kemasan, dan sebagainya. Selain makanan siap santap, toko makanan yang menyediakan bahan makanan mentah seperti daging, tepung, rempah-rempah dan sebagainya. Terdapat juga toko makanan yang menjual produk makanan setengah jadi seperti frozen food dan lain-lainnya.
5. Katering
Katering adalah model bisnis kuliner yang menyediakan makanan dan minuman dalam jumlah besar untuk acara-acara khusus seperti pesta, pernikahan, syukuran, dan sebagainya. Selain untuk acara-acara khusus, katering juga dapat menyediakan menu makanan untuk kebutuhan lainnya dalam jangka waktu panjang.
Misalnya seperti bekal sekolah seminggu, paket makan siang kantor, katering diet sebulan dan sebagainya. Kunci utama dari bisnis kuliner katering adalah pemesanan yang telah dilakukan sebelumnya.
Dalam hal ini, pelanggan akan menghubungi pemilik usaha katering untuk memesan makanan yang diinginkan pelanggan pada tanggal yang ditentukan. Biasanya, pemilik katering telah memiliki beberapa paket menu makanan yang bisa dipilih oleh pelanggan.
6. Street Food
Street food adalah jenis bisnis kuliner yang beroperasi dengan lapak kecil dan berada di pinggir jalan. Di Indonesia, street food lebih familiar dengan sebutan pedagang kaki lima. Makanan-makanan yang dijual oleh pelaku usaha street food biasanya adalah makanan ringan siap santap seperti cilok, siomay, batagor, dan sebagainya.
Tidak hanya makanan, pelaku usaha street food juga ada yang menyediakan minuman seperti es teh, es cendol, dan sebagainya. Seperti namanya, penjual street food dapat ditemukan di pinggir jalan dan lokasi yang ramai seperti di depan sekolah, di area sekitar stasiun, dan lain-lainnya. Makanan dan minuman street food terkenal karena keunikan produk, harganya yang terjangkau, dan mampu untuk mengganjal perut ketika lapar.
7. Delivery Only
Model bisnis selanjutnya berfokus pada penyediaan dan pengirimanan makanan ke lokasi pelanggan. Pada umumnya, para pelaku bisnis kuliner ini memiliki fasilitas yang terbatas untuk produksi saja dan tidak memungkinkan bagi para pelanggan untuk menyantap makanannya ditempat. Oleh karena itu penjualan makanan difokuskan pada sistem pesan antar saja.
Adapun jenis makanan dan minuman yang dijual dalam model delivery only ini juga sangat beragam, mulai dari menu makanan restoran, camilan street food, hingga minuman kopi atau es kekinian. Biasanya, pelaku usaha model ini melakukan produksi makanannya dari rumahnya sendiri.
Namun saat ini juga ada penyedia dapur bersama dimana dalam satu lokasi terdapat beberapa pelaku usaha kuliner delivery only yang melakukakan produksi sebelum pengiriman. Sistem dapur bersama ini sangat efisien untuk menghemat biaya sewa lokasi karena ditanggung bersama-sama.
Perkembangan industri bisnis kuliner di Indonesia didukung oleh berbagai peluang konsep dan model bisnis yang beragam. Setiap konsep dan model bisnis kuliner memiliki karakteristik kelebihan dan tantangannya masing-masing. Saat memulai bisnis kuliner, pelajarilah terlebih dahulu konsep dan model bisnis yang ada secara mendetail hingga akhirnya kamu dapat memilih konsep dan model bisnis yang sesuai dengan kemampuanmu.