Strategi Menentukan Harga dalam Bisnis Kuliner

Dalam setiap bisnis kuliner, proses penentuan harga jual menjadi salah satu faktor penting untuk keberlanjutan bisnis. Harga jual harus ditetapkan dengan tepat untuk bisa meraih margin keuntungan yang diinginkan dan sesuai dengan harga persaingan pasar. Selain itu, harga juga menjadi salah satu pertimbangan pelanggan dalam berbelanja.

Jika harga jual yang kamu tetapkan terlalu tinggi mungkin akan banyak pelanggan yang berpikir dua kali sebelum membeli karena harga produk yang tidak terjangkau. Di sisi lain, jika harga terlalu rendah maka akan sulit bagi kamu sebagai pemilik bisnis kuliner untuk mendapatkan keuntungan.

Dalam artikel ini, kita akan mempelajari apa saja langkah-langkah yang diperlukan untuk menetapkan harga serta faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan. Yuk kita simak bersama!

1. Analisis Biaya

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam menentukan harga jual adalah dengan mengindentifikasi dan menghitung semua biaya yang terkait dengan bisnis kuliner. Biaya-biaya ini mencakup bahan baku, peralatan masak, peralatan makan, tagihan listrik dan gas, gaji karyawan hingga sewa tempat.

Jangan lupa untuk menghitung biaya-biayakecil seperti bungkus kemasan dan biaya operasional lainnya seperti biaya administrasi, perawatan peralatan, dan asuransi bisnis. Dengan mengetahui total biaya yang dikeluarkan oleh bisnis kuliner milikmu, maka kamu akan dapat mengetahui dengan jelas seberapa banyak pendapatan yang harus dihasilkan setiap harinya hingga bisa dikatakan bahwa kamu sudah “balik modal”.

2. Menetapkan Margin Keuntungan

Setelah menganalisis keseluruhan biaya bisnis kuliner, maka selanjutnya kamu perlu menentukan margin keuntungan yang kamu inginkan. Margin keuntungan yang ditentukan oleh setiap bisnis kuliner tentunya sangat bervariasi dan tergantung pada banyak hal, yaitu strategi bisnis kuliner yang kamu gunakan, segmentasi pasar yang kamu targetkan, dan jenis produk makanan atau minuman yang kamu tawarkan.

Selain itu, margin keuntungan juga perlu diperhitungkan untuk memenuhi kebutuhan untuk biaya-biaya operasional setiap bulannya untuk menjaga keberlangsungan bisnis kuliner. Penting untuk mengetahui margin keuntungan yang diperlukan untuk menanggung opersional dan margin keuntungn yang diinginkan untuk memastikan keberlangsungan bisnis kuliner.

3. Analisis Harga Kompetitor

Selanjutnya, kamu perlu melakukan analisis terhadap harga jual dari kompetitor bisnis kuliner. Cari tau apa saja produk makanan dan minuman yang dijual oleh pelaku bisnis kuliner serupa. Pelajari juga apa keunggulan dari produk kompetitor dan apakah sebanding dengan harganya. Dalam menentukan harga, kamu bisa menetapkan harga yang lebih tinggi, lebih rendah, maupun harga yang sebanding.

Jika kamu memutuskan untuk menjual produk dengan harga yang lebih mahal, maka pastikan bahwa produk kamu memiliki nilai tambah yang jelas seperti penggunaan bahan baku berkualitas atau kenikmatan rasa yang unik. Namun jika kamu menetapkan harga yang lebih rendah untuk produkmu, maka kamu pastikan bahwa kamu tetap bisa mempertahankan berjalannya operasional bisnis kuliner.

4. Analisis Permintaan Pasar

Selain menganalisis harga kompetitor, analisis permintaan pasar juga diperlukan dalam menentukan harga jual. Setiap bisnis kuliner tentunya memiliki target pasar yang berbeda-beda. Ada tipe pelanggan yang menginginkan produk makanan berkualitas tinggi dan premium meskipun harganya lebih mahal.

Lalu ada juga tipe pelanggan yang hanya menginginkan produk makanan dengan harga terjangkau. Kamu bisa mengatasi hal ini dengan menyediakan berbagai paket menu yang berbeda-beda seperti menu reguler untuk harga yang standar, menu premium untuk harga yang lebih tinggi dan kualitas terbaik, atau menu ekonomis untuk harga yang lebih murah.

Kamu perlu mengetahui apakah produk yang kamu jual telah sesuai dengan apa yang sedang dicari pelanggan dan apakah penjualan produk bisnis kuliner dipengaruhi oleh musim atau periode tertentu. Hal ini penting untuk menyesuaikan harga dan strategi promosi untuk meningkatkan penjualan.

5. Menetapkan Harga

Setiap bisnis kuliner memiliki metode penetapan harga yang berbeda-beda. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk dapat menentukan harga jual produk yang tepat. Diantaranya ada metode cost-plus pricing, yaitu menetapkan harga berdasarkan biaya-biaya tambahan. Lalu ada metode competitive pricing, yaitu metode penetapan harga berdasarkan persaingan pasar dan kompetitor.

Ada juga metode value based pricing, yaitu menetapkan berdasarkan nilai unik yang diberikan. Adapun metode yang paling sederhana dan umum digunakan adalah memperhitungkan biaya produksi dengan margin keuntungan yang diinginkan.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Harga Jual Awal = Biaya Produksi + (Margin Keuntungan x Biaya Produksi)

Sebagai contoh biaya produksi pada salah satu produk adalah Rp 10,000. Lalu kamu menginginkan keuntungan dari biaya produksi sebesar 50% yang sama dengan Rp 5,000. Maka harga jual yang kamu tetapkan adalah sebesar Rp 15,000.

6. Tes Harga

Setelah kamu menentukan harga jual yang tepat, maka lakukanlah uji coba pada harga tersebut dengan menyertakan berbagai promo, diskon, dan paket harga yang berbeda-beda pada setiap produk yang kamu jual.

Uji coba harga dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui respon dan minat pelanggan terhadap varian harga yang tersedia pada bisnis kuliner. Dengan melakukan hal ini, kamu akan mampu untuk menyesuaikan strategi penetapan harga berdasarkan pemahaman baru terkait respon pelanggan terhadap harga yang kamu dapatkan.

7. Perubahan Harga

Dalam menjalankan bisnis kuliner, harga yang kamu tetapkan pada setiap produk makanan dan minuman tidak perlu selalu tetap setiap saat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa komponen harga terdiri dari biaya operasional, gaji karyawan, bahan baku, dan sebagainya. Setiap komponen tersebut bisa mengalami perubahan harga, khususnya pada peralatan dan persediaan bahan baku.

Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga adalah kenaikan harga bahan baku, perubahan regulasi pemerintah terkait upah, biaya asuransi dan pajak, dan faktor lainnya. Maka dari itu, menaikkan harga pada produk makanan dan minuman bisnis kuliner adalah hal wajar yang sesekali dapat diberlakukan. Hal yang terpenting adalah untuk mengumumkan perubahan harga tersebut secara jelas kepada pelanggan supaya tidak menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Menentukan harga yang tepat dalam bisnis kuliner adalah hal penting yang perlu dilakukan dengan baik untuk keberhasilan bisnis kuliner. Ingatlah bahwa harga yang kamu tetapkan harus mencerminkan nilai dan kualitas produk, mencukupi dan mencapai keuntungan yang ditargetkan, dan menarik bagi pada pelanggan. Semoga dengan mempertimbangkan hal-hal diatas dapat membantu kamu untuk menetapkan harga bagi setiap produk makanan dan minuman dengan baik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *